Kamis, 28 Agustus 2008

untuk mengerti arti sebuah kerinduan
kita harus mengerti dahulu arti perpisahan


Thank's...
I'm glad u hold me to go again...

pelukan hangat kerinduan

harus merasakan lengan tak dapat menggapai
terhalang bentangan alam

mencari sosok temani langkah
meski tak kunjung temukan

hanya suara yang dapat terdengar
kadang hening sayap itu berlalu

asap hitam menerpa berlaku
tinggalkan tanda saat bertemu

mengulurkan tangan
menahan langkah kembali pergi

semua telah usai
saat kurasa pelukan hangat kerinduan

menghadapi masa lalu, kini, da esok lusa...

bulan ditemani satu bintang
ketika wanita mendobrak pintu istana
Menghunus pedang mengangkat menantang
Mengoyak kesempurnaan rajutan malaikat
gemuruh peperangan menyambar tubuh
berhembus kencang menggoyahkan

membangkitkan amarah
lelaki berbaju jirah
kembali menapaki kisah berlalu
diantara langit dan bumi berpegangan
terhentikan langkah wanita penghunus pedang
menawarkan langit berhias purnama
dan berjuta bintang nan semu

hening kini malam berlanjut
menanti pertarungan esok pagi
saat mentari datang mengganti
entah kan terjadi atau terhenti
tetaplah terjaga hati
menghadapi jejak yang telah kau lewati



Ketika jejak menyapa langkah...

Rabu, 20 Agustus 2008

satu !!!

satu lagi bunga yang mekar
dalam pelataran istana pujangga miskin

satu tetes air hujan yang menyegarkan

satu pelangi dilangit biru

satu berkas mentari yang menghangatkan

dan cukup satu bintang yang menemani

satu,

satu,

satu,
satu lagi yang luar biasa dari-Nya

diantara...

mengepal dan gemetar
menanti merpati putih pembawa kabar
galau ketika kau serasa mulai kehilangannya
kehilangannya...
kehilangannya...
semakin kehilangannya...
benarkah???

Selasa, 12 Agustus 2008

apakah 'kan berakhir luka? Kembali...

Memberi dunia, langit dan surga
Menjadi pangeran berkuda
Yang membangunkan putri tidur
Menyadarkan 'tuk melihat

Berawal dari tulus hati
Menbawa persembahan terbaik
Sebagai pedoman bagi seseorang
Menanti pelangi terbentuk kembali

Namun tak pernah pergi galau
Ketika merajut sampai saat ini
Pedang bermata dua yang juga menikam
Melukai dalam menusuk sumsum

Juga meneteskan darah
Dari semua yang harum yang kubawa
Kukuh mengepal menggenggam
Apakah 'kan berakhir luka?
Kembali...

Minggu, 10 Agustus 2008

just another ordinary day...

Pertanyaan itu bagai serangan udara
Yang selalu menyerang
Melumpuhkan satu sisi dalam hati
Ketika lonceng gereja tua semakin mendorongku ke atas
Memecut tak peduli lelah dan dahaga
Bagaimana pun kaki harus tetap melangkah
Iya... Menjadi cemara yang menjulang
Tak peduli sekuat apa anginkan berhembus
Melalui detak waktu yang sesaat
Mengulang segala moment
Memberi sayap tak terbang
Menapaki cakrawala
Jejak kaki ini kan hilang
Dalam deru ombak
Semilir kan pudarkan bau tersisa
Tak ada yang istimewa...

Kamis, 07 Agustus 2008

meredakan hati

Hingar penyanyi jalanan
Lengkapi tawa renyah menenangkan hati
Lengkung senyum bulan saat itu
Redakan hasrat pamrih segala rsa

Menelusuri aroma tubuh
Dalam dekapan erat sang angin malam
Semakin erat hingga tak kuasa bernapas
Menyambung hidup dalam cerita

Menempa tuk tetap lurus
Dengan liku-liku senandung
Terteguhkan denting dawai jiwa
Melepaskan tangan untuk menggapai

Sabtu, 02 Agustus 2008

Bidadari di atas pelangi

jejak kaki mulai menapak
saat berjalan meski menanjak
melalui 7 warna kehidupan
menuju langit tak berawan

senandung kecil ketika melangkah
iringi embun beranjak sirna
memperpanjang kisah terpijak
menamabah indah bias pelangi