
Jumat, 25 Juli 2008
menjadi nyata
terpancar cahaya dalam gelap
memberi asa pada manusia
yang termangu melihat lambaian tangan kesakitan
bersama hati berbalut perban dalam bingkai jati nan indah
langkah kecil mengawali titik balik
teriakan asa hancurkan galau
menghitamkan hati
memadamkan api
merengkuh dalam kegelapan
terima kasih tangan tetap menggapai
batu tempat ku berpijak hingga saat ku berjalan
berlari,
melompat,
dan terbang dengan sayap bercahaya asa
ajarku tetap terjaga
menatap sinar mentari senja
agar dapat kuberpijak
saat lelah mulai menyapa
sampai ku dapat melihat bidadari kecil membalut luka
kebahagiaan ketika asa menjadi nyata
memberi asa pada manusia
yang termangu melihat lambaian tangan kesakitan
bersama hati berbalut perban dalam bingkai jati nan indah
langkah kecil mengawali titik balik
teriakan asa hancurkan galau
menghitamkan hati
memadamkan api
merengkuh dalam kegelapan
terima kasih tangan tetap menggapai
batu tempat ku berpijak hingga saat ku berjalan
berlari,
melompat,
dan terbang dengan sayap bercahaya asa
ajarku tetap terjaga
menatap sinar mentari senja
agar dapat kuberpijak
saat lelah mulai menyapa
sampai ku dapat melihat bidadari kecil membalut luka
kebahagiaan ketika asa menjadi nyata
AKU TIDAK AKAN PERNAH SETUJU...
aku tak setuju ketika mereka berkata aku tak boleh menangis
aku tak setuju ketika mereka berkata "kau harus di atas!!!"
aku tak setuju ketika mereka berkata "kau tak boleh tertindas..."
aku tak setuju ketika mereka berkata "kau harus lupakan..."
aku tudak setuju...
ini bukanlah tentang aku yang terlihat cengeng ketika menangis
aku takkan menangis untuk sesuatu yang tak harus ku tangisi
aku menangis untuk seorang yang kusayangi
seorang yang ku tahu dia berharga dalam hidupku
ini bukan hal engkau menjadi pemimpin
mengendalikan jalan kehidupannya
bagaimana engkau bisa berjalan bersama
menuntunnya hingga akhir perjalanan kalian berdua
bukan ketika kau berletih menuruti kehendaknya kau tertindas
ketika semua berkata " kau terlalu berlebihan kawan..."
adalah sebuah ungkapan rasa sayang dan membahagiakannya
menikmati waktu bersama yang tak akan kalian tahu kapan akan berakhir...
bukan juga kau menghilangkan sesuatu yang menyakitkan dalam hidupmu
tak mau lagi ada dirinya,,, merobek sepenggal cerita dalam buku sejarah hidupmu
ini bukanlah mengenai mengenang segala yang indah yang pernah terjadi
tapi juga memahami hal yang menyakitkan dalam hidup
adalah suatu recana-Nya yang mendewasakan
aku akan tetap mendengar mereka berkata...
namun aku tidak akan setuju
AKU TIDAK AKAN PERNAH SETUJU...
aku tak setuju ketika mereka berkata "kau harus di atas!!!"
aku tak setuju ketika mereka berkata "kau tak boleh tertindas..."
aku tak setuju ketika mereka berkata "kau harus lupakan..."
aku tudak setuju...
ini bukanlah tentang aku yang terlihat cengeng ketika menangis
aku takkan menangis untuk sesuatu yang tak harus ku tangisi
aku menangis untuk seorang yang kusayangi
seorang yang ku tahu dia berharga dalam hidupku
ini bukan hal engkau menjadi pemimpin
mengendalikan jalan kehidupannya
bagaimana engkau bisa berjalan bersama
menuntunnya hingga akhir perjalanan kalian berdua
bukan ketika kau berletih menuruti kehendaknya kau tertindas
ketika semua berkata " kau terlalu berlebihan kawan..."
adalah sebuah ungkapan rasa sayang dan membahagiakannya
menikmati waktu bersama yang tak akan kalian tahu kapan akan berakhir...
bukan juga kau menghilangkan sesuatu yang menyakitkan dalam hidupmu
tak mau lagi ada dirinya,,, merobek sepenggal cerita dalam buku sejarah hidupmu
ini bukanlah mengenai mengenang segala yang indah yang pernah terjadi
tapi juga memahami hal yang menyakitkan dalam hidup
adalah suatu recana-Nya yang mendewasakan
aku akan tetap mendengar mereka berkata...
namun aku tidak akan setuju
AKU TIDAK AKAN PERNAH SETUJU...
mentari mengecup awan sangat hangat
tapi bumi lelah dalam gelap, tanpa kehangatan
langit redup dalam kekosongan asa
untuk melihat bumi dan merasa hangatnya kecupan mentari
kini awan jauh menanti
memilih mengecup langit agar bumi tak lagi dalam gelap
tapi langit tahu
ia tak pernah bisa memberi arti pada mentari seistimewa yang awan beri
putaran waktu menjadi alas pijakan
menjalani garis kehidupan
bukan memberi atau menerima
yang menjadi kesan dihati
langit adalah langit
awan adalah awan
segalanya telah ditetapkan
dalam lingkar gerak mentari
biar mentari bersinar kembali
menerangi langit
membirukan...
tanpa harus khawatir awan kan kelabu
hhmm...
perpaduan dari 2 yang berbeda...
dapatkah kau melihatnya???
11/07/08
tapi bumi lelah dalam gelap, tanpa kehangatan
langit redup dalam kekosongan asa
untuk melihat bumi dan merasa hangatnya kecupan mentari
kini awan jauh menanti
memilih mengecup langit agar bumi tak lagi dalam gelap
tapi langit tahu
ia tak pernah bisa memberi arti pada mentari seistimewa yang awan beri
putaran waktu menjadi alas pijakan
menjalani garis kehidupan
bukan memberi atau menerima
yang menjadi kesan dihati
langit adalah langit
awan adalah awan
segalanya telah ditetapkan
dalam lingkar gerak mentari
biar mentari bersinar kembali
menerangi langit
membirukan...
tanpa harus khawatir awan kan kelabu
hhmm...
perpaduan dari 2 yang berbeda...
dapatkah kau melihatnya???
11/07/08
akhirnya...
akhirnya kudapati cinta melukai
menabur garam di atas luka hati
Tuhan telah mengizinkan ku menikmati indah cinta
menganugrahkan dirimu dalam hidupku
hingga ku berani membantah seluruh telunjuk cermin dunia
lelah ku berlari tak terasa lagi
dalam senyum hangat pelepas dahaga
harga tak kurasa berharga
saat kau datang bukakan mata
kini langkah harus terhenti
melihat dirimu menjauh pergi
jejak kaki yang masih terlihat
kan tetap menjadi cerita hangat dalam badai kehidupanku
pelataranku tak lagi terawat
sudah tak berpenghuni
sepi datang menyapa lagi
lengkapi hidupku lalui hari
sayatan ini terasa perih
kemudian kau basuh cuka membasahi
menggigil menahan pedih
gertakan gigi yang tetap harus kunikmati
tawanya, tangisnya, pujinya, hinanya tak akan ada lagi
akhirnya kudapati cinta menyakiti
untuk teman yang katanya merasa tersakiti...
entah dia sadar atau tidak bahwa dia juga pernah menyakiti...
menabur garam di atas luka hati
Tuhan telah mengizinkan ku menikmati indah cinta
menganugrahkan dirimu dalam hidupku
hingga ku berani membantah seluruh telunjuk cermin dunia
lelah ku berlari tak terasa lagi
dalam senyum hangat pelepas dahaga
harga tak kurasa berharga
saat kau datang bukakan mata
kini langkah harus terhenti
melihat dirimu menjauh pergi
jejak kaki yang masih terlihat
kan tetap menjadi cerita hangat dalam badai kehidupanku
pelataranku tak lagi terawat
sudah tak berpenghuni
sepi datang menyapa lagi
lengkapi hidupku lalui hari
sayatan ini terasa perih
kemudian kau basuh cuka membasahi
menggigil menahan pedih
gertakan gigi yang tetap harus kunikmati
tawanya, tangisnya, pujinya, hinanya tak akan ada lagi
akhirnya kudapati cinta menyakiti
untuk teman yang katanya merasa tersakiti...
entah dia sadar atau tidak bahwa dia juga pernah menyakiti...
mengalahkan badai...
mendapatkanmu berdiri ditengah badai
melangkahkan kaki menjalani hidup
mengecup manis madu terbaik
terperosok dalam lumpur kehidupan
haruskah kulihat kau kibarkan bendera putih
lelah menanti uluran tangan
tak adakah yang dapat mengerti
ketika dri penuh harap dan ingin
akulah yang ada disini
mengulurkan tangan dan mengerti
mencerahkan harap yang mulai meredup
menghidupkan ingin yang sekarat
biarlah diri ini mendapatkanmu berdiri
menamparmu tuk tegak kembali
menyembuhkan hati yang remuk redam
mengisi sejarah berbagai cerita
ku telah merasakan balutan kasih bidadari kecil
dan biarlah ku obati ketika sayapnya patah...
untuk dirinya yang merapuh...
melangkahkan kaki menjalani hidup
mengecup manis madu terbaik
terperosok dalam lumpur kehidupan
haruskah kulihat kau kibarkan bendera putih
lelah menanti uluran tangan
tak adakah yang dapat mengerti
ketika dri penuh harap dan ingin
akulah yang ada disini
mengulurkan tangan dan mengerti
mencerahkan harap yang mulai meredup
menghidupkan ingin yang sekarat
biarlah diri ini mendapatkanmu berdiri
menamparmu tuk tegak kembali
menyembuhkan hati yang remuk redam
mengisi sejarah berbagai cerita
ku telah merasakan balutan kasih bidadari kecil
dan biarlah ku obati ketika sayapnya patah...
untuk dirinya yang merapuh...
Selasa, 22 Juli 2008
Pasrah
Menanti mentari bersinar lagi
Entah kan benderang atau terselimuti awan kelabu
Tetap berjalan hadapi
Menuju lambaian menyakitkan
meski harus kurasakan kembali
Langit tanpa mentari
Dan bintang tak terlihat
Akankah angin yang selalu berubah kan dapat ku pegang
Menjadi layar perahu dijadikan
Dalam kendali sang nahkoda
Mulia yang diharapkan
Teraihkah dalam nyata
Memberikan hati yang terbalut perban
Dikemas dengan pita nan indah
Dan secarik kertas bertuliskan
"ku turut bahagia..."
Entah kan benderang atau terselimuti awan kelabu
Tetap berjalan hadapi
Menuju lambaian menyakitkan
meski harus kurasakan kembali
Langit tanpa mentari
Dan bintang tak terlihat
Akankah angin yang selalu berubah kan dapat ku pegang
Menjadi layar perahu dijadikan
Dalam kendali sang nahkoda
Mulia yang diharapkan
Teraihkah dalam nyata
Memberikan hati yang terbalut perban
Dikemas dengan pita nan indah
Dan secarik kertas bertuliskan
"ku turut bahagia..."
Langganan:
Postingan (Atom)