Jumat, 25 Juli 2008

nelayan



sebuah ekpresi yang kuharap dapat kulakukan...
BERTUMBUH !!!

menjadi nyata

terpancar cahaya dalam gelap
memberi asa pada manusia
yang termangu melihat lambaian tangan kesakitan
bersama hati berbalut perban dalam bingkai jati nan indah

langkah kecil mengawali titik balik
teriakan asa hancurkan galau
menghitamkan hati
memadamkan api
merengkuh dalam kegelapan
terima kasih tangan tetap menggapai

batu tempat ku berpijak hingga saat ku berjalan
berlari,
melompat,
dan terbang dengan sayap bercahaya asa

ajarku tetap terjaga
menatap sinar mentari senja
agar dapat kuberpijak
saat lelah mulai menyapa
sampai ku dapat melihat bidadari kecil membalut luka

kebahagiaan ketika asa menjadi nyata

AKU TIDAK AKAN PERNAH SETUJU...

aku tak setuju ketika mereka berkata aku tak boleh menangis
aku tak setuju ketika mereka berkata "kau harus di atas!!!"
aku tak setuju ketika mereka berkata "kau tak boleh tertindas..."
aku tak setuju ketika mereka berkata "kau harus lupakan..."
aku tudak setuju...

ini bukanlah tentang aku yang terlihat cengeng ketika menangis
aku takkan menangis untuk sesuatu yang tak harus ku tangisi
aku menangis untuk seorang yang kusayangi
seorang yang ku tahu dia berharga dalam hidupku

ini bukan hal engkau menjadi pemimpin
mengendalikan jalan kehidupannya
bagaimana engkau bisa berjalan bersama
menuntunnya hingga akhir perjalanan kalian berdua

bukan ketika kau berletih menuruti kehendaknya kau tertindas
ketika semua berkata " kau terlalu berlebihan kawan..."
adalah sebuah ungkapan rasa sayang dan membahagiakannya
menikmati waktu bersama yang tak akan kalian tahu kapan akan berakhir...

bukan juga kau menghilangkan sesuatu yang menyakitkan dalam hidupmu
tak mau lagi ada dirinya,,, merobek sepenggal cerita dalam buku sejarah hidupmu
ini bukanlah mengenai mengenang segala yang indah yang pernah terjadi
tapi juga memahami hal yang menyakitkan dalam hidup
adalah suatu recana-Nya yang mendewasakan

aku akan tetap mendengar mereka berkata...
namun aku tidak akan setuju
AKU TIDAK AKAN PERNAH SETUJU...
mentari mengecup awan sangat hangat

tapi bumi lelah dalam gelap, tanpa kehangatan

langit redup dalam kekosongan asa

untuk melihat bumi dan merasa hangatnya kecupan mentari

kini awan jauh menanti

memilih mengecup langit agar bumi tak lagi dalam gelap

tapi langit tahu

ia tak pernah bisa memberi arti pada mentari seistimewa yang awan beri



putaran waktu menjadi alas pijakan

menjalani garis kehidupan

bukan memberi atau menerima

yang menjadi kesan dihati



langit adalah langit

awan adalah awan

segalanya telah ditetapkan

dalam lingkar gerak mentari



biar mentari bersinar kembali

menerangi langit

membirukan...

tanpa harus khawatir awan kan kelabu



hhmm...

perpaduan dari 2 yang berbeda...

dapatkah kau melihatnya???



11/07/08

akhirnya...

akhirnya kudapati cinta melukai
menabur garam di atas luka hati

Tuhan telah mengizinkan ku menikmati indah cinta
menganugrahkan dirimu dalam hidupku
hingga ku berani membantah seluruh telunjuk cermin dunia

lelah ku berlari tak terasa lagi
dalam senyum hangat pelepas dahaga
harga tak kurasa berharga
saat kau datang bukakan mata

kini langkah harus terhenti
melihat dirimu menjauh pergi
jejak kaki yang masih terlihat
kan tetap menjadi cerita hangat dalam badai kehidupanku

pelataranku tak lagi terawat
sudah tak berpenghuni
sepi datang menyapa lagi
lengkapi hidupku lalui hari

sayatan ini terasa perih
kemudian kau basuh cuka membasahi
menggigil menahan pedih
gertakan gigi yang tetap harus kunikmati

tawanya, tangisnya, pujinya, hinanya tak akan ada lagi
akhirnya kudapati cinta menyakiti


untuk teman yang katanya merasa tersakiti...
entah dia sadar atau tidak bahwa dia juga pernah menyakiti...

mengalahkan badai...

mendapatkanmu berdiri ditengah badai
melangkahkan kaki menjalani hidup
mengecup manis madu terbaik
terperosok dalam lumpur kehidupan

haruskah kulihat kau kibarkan bendera putih
lelah menanti uluran tangan
tak adakah yang dapat mengerti
ketika dri penuh harap dan ingin

akulah yang ada disini
mengulurkan tangan dan mengerti
mencerahkan harap yang mulai meredup
menghidupkan ingin yang sekarat

biarlah diri ini mendapatkanmu berdiri
menamparmu tuk tegak kembali
menyembuhkan hati yang remuk redam
mengisi sejarah berbagai cerita

ku telah merasakan balutan kasih bidadari kecil
dan biarlah ku obati ketika sayapnya patah...

untuk dirinya yang merapuh...

Selasa, 22 Juli 2008

Pasrah

Menanti mentari bersinar lagi
Entah kan benderang atau terselimuti awan kelabu
Tetap berjalan hadapi
Menuju lambaian menyakitkan

meski harus kurasakan kembali
Langit tanpa mentari
Dan bintang tak terlihat
Akankah angin yang selalu berubah kan dapat ku pegang
Menjadi layar perahu dijadikan
Dalam kendali sang nahkoda

Mulia yang diharapkan
Teraihkah dalam nyata
Memberikan hati yang terbalut perban
Dikemas dengan pita nan indah
Dan secarik kertas bertuliskan
"ku turut bahagia..."