Selasa, 22 Juli 2008

Pasrah

Menanti mentari bersinar lagi
Entah kan benderang atau terselimuti awan kelabu
Tetap berjalan hadapi
Menuju lambaian menyakitkan

meski harus kurasakan kembali
Langit tanpa mentari
Dan bintang tak terlihat
Akankah angin yang selalu berubah kan dapat ku pegang
Menjadi layar perahu dijadikan
Dalam kendali sang nahkoda

Mulia yang diharapkan
Teraihkah dalam nyata
Memberikan hati yang terbalut perban
Dikemas dengan pita nan indah
Dan secarik kertas bertuliskan
"ku turut bahagia..."

Tidak ada komentar: